Senin, 23 November 2009

Menara Eiffel

Menara Eiffel (bahasa Perancis: Tour Eiffel) merupakan sebuah menara besi yang di bangun di Champ de Mars di
tepi Sungai Seine di Paris. Menara ini telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di dunia.
Struktur ini dibangun antara 1887 dan 1889 sebagai pintu masuk Exposition Universelle, Pameran Dunia yang merayakan seabad Revolusi Perancis. Eiffel sebenarnya berencana membangun menara di Baecelona, untuk Pameran Universal 1888, tapi para pihak yang bertanggung jawab di balai Kota Barcelona menganggapnya aneh dan mahal, dan tidak cocok dengan kota itu. Setelah penolakan Rencana Barcelona, Eiffel mengirim drafnya kepada pihak yang bertanggung jawab untuk Pameran Universal di Paris, dimana ia membangun menaranya setahun kemudian, yaitu pada tahun 1889. Menara ini diresmikan pada tanggal 31 Maret 1889, dan dibuka tanggal 6 Mei. Tiga ratus pekerja menggabungkan bersama 18.083 bagian besi benam (bentuk murni dari besi struktural), menggunakan dua setengah juta paku, dalam bentuk struktural oleh Maurice Koechelin. Resiko kecelakaan sangat besar, untuk pencakar langit modern yang tak biasa menara ini terbuka tanpa tingkat tengah kecuali dua platform. Tetapi karena Eiffel mengambil sikap hati-hati, termasuk penggunaan takal bergerak, rel bantu dan layar, dan dalam hal ini hanya satu yang meninggal.
Menara ini mendapat berbagai kritik dari masyarakat ketika di bangun, menyebutnya mengganggu mata. Surat kabar harian dipenuhi dengan surat kritik dari komunitas seni di Paris.
Eiffel memiliki izin berdiri menara selama 20 tahun, yang berarti harus dibongkar tahun 1909, ketika kepemilikannya diserahkan kepada Kota Paris. Kota telah berencana meruntuhkannya (bagian dari peraturan kontes asli untuk merancang menara yang mudah di runtuhkan) tapi setelah menara ini terbukti mendatangkan untung dari segi komunikasi, menara ini dibiarkan berdiri setelah izin tersebut kadaluwarsa. Sebagai contoh, Militer menggunakannya untuk mengatur taksi Paris di garis depan selama Pertempuran Marne Pertama, dan menjadi monomen kemenangan pertempuran itu

Kuil Sam Poo Kong

Kuil atau kelenteng Sam Poo Kong terletak di daerah Simongan, Semarang. Cukup mudah dicapai dari tengah kota Semarang, ada papan petunjuk jalan yang jelas. Sering disebut Gedung Batu karena di dalamnya terdapat gua batu besar yang dipercaya sebagai tempat awal mendarat dan markas Laksamana Cheng Ho (dikenal juga dengan nama Sam Poo Tay Djien) beserta anak buahnya saat berkunjung ke Pulau Jawa.

Laksamana Cheng Ho ini berasal Tiongkok, dan berlayar dengan armada sebanyak 200 kapal dan awak kapal 2.700 orang (jadi terbayang film Red Cliff) untuk misi perdamaian ke Asia dan Afrika. Di tengah perjalanan didapati ada anak buah kapalnya yang sakit. Akhirnya mereka berlabuh dan singgah disebuah desa, yang bernama Simongan. Laksamana Cheng Ho menemukan sebuah gua batu di daerah tersebut untuk diguakan sebagai tempat untuk bersemedi dan bersembahyang. Ia akhirnya memutuskan untuk sementara waktu tinggal di tempat tersebut sambil menunggu proses penyembuhan dari awak kapalnya yang diberi obat dari ramuan dedaunan yang ada disekitar tempat itu. Banyak awak kapalnya yang kawin dengan penduduk sekitar dan akhirnya menetap disana. Laksamana Cheng Ho banyak memberikan ilmu bercocok tanam dan juga ilmu budi pekerti. Setelah Cheng Ho harus melanjutkan perjalanannya, penduduk di Simongan memberikan pemujaan terhadap Cheng Ho sebagai ucapan terima kasih atas jasa – jasanya. Mereka memuja Cheng Ho sebagai orang yang patut dihormati dan dijunjung tinggi serta dimohon berkahnya.


Kuil ini sangat luas dan memiliki beberapa bangunan. Bangunan pertama adalah semacam pendopo yang menjual hio untuk kepentingan orang sembayang, lalu ada lagi pendopo yang menyediakan jasa pemotretan dengan menggunakan baju tradisional China, lalu bangunan utama nya yaitu kuil atau kelenteng itu sendiri yang terdiri dari beberapa bangunan. Perlu diperhatikan jam untuk berwisata ke dalam bangunan kelenteng, yaitu jam 8.00 – 8.15 dan jam 11.00 – 11.15. Mereka sangat ketat, waktu kami datang karena tidak tahu ada batasan jam berkunjung, kami melihat-lihat ke halaman depan, dan saat hendak masuk kelenteng, tidak diijinkan. Kecuali untuk sembayang. Syarat nya mudah, cukup membeli hio atau dupa di pendopo tersebut. Namun karena memang saya tidak bermaksud untuk sembayang, maka saya hanya dapat melihat-lihat dari luar.. Sempat kecewa sih, but it’s OK lah, mungkin lain kali.

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari situs pemerintahan kota Semarang (www.semarang.go.id), ada beberapa tempat pemujaan yang sering dikunjungi para peziarah yaitu:

  1. Tempat Pemujaan Dewa Bumi atau Fu De Zheng Shen (Hok Tek Cheng Sin Hokkian) berupa arca. Tempat Pemujaan Dewa Bumi disebut Klenteng Thao Tee Kong merupakan tempat pemujaan untuk mengucapkan rasa terima kasih atau memohon berkah dan keselamatan hidup kepada Dewa yang menguasai bumi.
  2. Tempat Pemujaan Kyai Juru Mudi berupa makam Juru Mudi kapal yang ditempangi Laksamana Zheng He.
  3. Tempat Pemujaan Sam Poo Kong berupa arca. Tempat Pemujaan Sam Poo Kong merupakan pusat seluruh kegiatan dalam komplek Gedung Batu digunakan untuk bersembayang memohon doa restu keselamatan, kesehatan, serta mengenang jasa Sam Poo Tay Djien dengan mengadakan sembayangan. Di tempat ini ada goa yang mempunyai sumber air yang sering digunakan untuk mengobati keluarga yang sakit.
  4. Tempat Pemujaan Kyai Jangkar.
  5. Tempat Pemujaan Kyai Cundrik Bumi. Tempat ini merupakan tempat penyimpanan pusaka atau senjata pada jaman Sam Poo Kong.
  6. Tempat Pemujaan Kyai & Nyi Tumpeng. Tempat ini berupa prasasti dalam bentuk makam yang digunakan untuk bersemedi atau memohon berkah serta menempa diri.

Di tengah kuil ini terdapat halaman yang luas, dengan beberapa patung yang berdiri tegar. Dan di bagian belakang terdapat pintu gerbang yang sangat besar. Dan terlihat beberapa buah lilin raksasa dengan nama penyumbangnya, sebagian besar atas nama perusahaan. Lilin ini dibiarkan terus menyala sampai habis. Untuk masuk ke kuil ini tidak dikenakan biaya sama sekali, untuk parkir dikenakan Rp 3.000 di areal parkir kuil dan Rp 2.000 di luar kuil. Biasanya tukang parkir liar akan mengatakan parkir di dalam penuh, dan menawarkan parkir di luar, ternyata setelah masuk parkiran di dalam kuil masih kosong.. Toilet dikenakan biaya dan kondisi kebersihannya tidak terlalu memuaskan.

Virus Flu Burung


Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.

Virus influensa tipe A memiliki beberapa subtipe yang ditandai adanya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N). Ada 9 varian H dan 14 varian N. Virus flu burung yang sedang berjangkit saat ini adalah subtipe H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama 3-5 hari.

Burung liar dan unggas domestikasi (ternak) dapat menjadi sumber pe


nyebar H5N1. Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu burung terjadi pada jalur transportasi atau peternakan unggas alih-alih jalur migrasi burung liar.

Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan t

ubuh dan pakaian juga perlu dijaga.

Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.

Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.

Tidak selamanya jika tertular virus akan menimbulkan sakit. Namun demikian, hal ini dapat membahayakan di kemudian hari karena virus selalu bermutasi sehingga memiliki potensi patogen pada suatu saat. Oleh karena itu, jika ditemukan hewan atau burung yang mati mendadak pihak otoritas akan membuat dugaan adanya flu burung. Untuk mencegah penularan, hewan lain di sekitar daerah yang berkasus flu burung perlu dimusnahkan.dan dicegah penyebarannya.


Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis.

Penanganan medis maupun pemberian obat dilakukan oleh petugas medis yang berwenang. Obat-obatan yang biasa diberikan adalah penurun panas dan anti virus. Di antara antivirus yang dapat digunakan adalah jenis yang menghambat replikasi dari neuramidase (neuramidase inhibitor), antara lain Oseltamivir (Tamiflu) dan Zanamivir. Masing-masing dari antivirus tersebut memiliki efek samping dan perlu diberikan dalam waktu tertentu sehingga diperlukan opini dokter.